Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda : "Barangsiapa di antara kalian yg 'telah' kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, lantas dia menyembunyikan dari kami satu jarum, atau yang lebih kecil darinya, maka dia ghulul (korupsi) dan ia datang dengannya nanti di hari kiamat" (HR. Muslim 1833, hadits 'Adi bin 'Amiirah).
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : "Mid'am terbunuh pada perang Khaibar, maka orang-orang berkata : "Berbahagialah !! Surga untuknya".
Nabi ﷺ pun bersabda: "Sekali-kali tidak, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya .. Sesungguhnya selimut yang telah ia ambil pada Perang Khaibar dari rampasan perang yang belum dibagi akan menjadi bara api untuknya (di dalam kubur)" (HR. Bukhari no. 6707, Muslim no. 115, & Abu Dawud no. 2711).
Seseorang 'diutus' ke Bani Fulan (untuk mengambil harta zakat), lalu ia korupsi sebuah namirah (kain wol yang bercorak). Maka 'sekarang' telah dibuatkan untuknya yang "semisalnya" dari api (dikuburnya) (HR An-Nasaa’i II/115, Ahmad VI/392 dan Ibnu Khuzaimah no. 2337, Shahih Sunan an-Nasaa'i no. 831, hadits dari Abu Rafi’).
Maka kata "sekarang" yang diucapkan Rasulullah ﷺ ketika itu menunjukkan ia sedang "diazab" di dalam kuburnya !!!
Lalu bagaimana dengan keadaan orang-orang yang mengambil "uang" negara atau rakyat yang mencapai jutaan, ratusan juta atau miliaran, bahkan "triliunan" dengan berbagai macam cara untuk mendapatkannya .. !
Ditulis oleh, Ustadz. Najmi Umar Bakkar